Agata Meida. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

TERAPI SUPPORTIVE, TERAPI REEDUCATIVE, DAN TERAPI RECONSTRUNCTIVE

TERAPI SUPPORTIVE

adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Terapi suportif menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini juga memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi. 

Tujuan : 
menaikkan fungsi psikologi dan sosial
menyokong harga dirinya dan keyakina dirinya sebanyak mungkin
menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
mencegah terjadinya relaps
bertujuan agar penyesuaian baik
mencegah ketergantungan pada dokter
memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

Syarat pemberian terapi :
gangguan bersifat sedang
kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat.

Macam-macam teknik terapi suportif:
Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang Kesehatan
Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan
Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial
Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik
Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar
Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis
Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi
Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan (katarsis)
Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis.

TERAPI REEDUCATIVE
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi-potensi kreatif yang ada.

Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
terapi sikap (attitude therapy)
terapi wawancara (interview therapy)
analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolfmeyer)
konseling terapetik
terapi case work
reconditioning
terapi kelompok yang reduktif
terapi somatic 2

TERAPI RECONSTRUNCTIVE
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Terapi ini untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru. 

Tujuan Terapi Rekonstruktif
Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.

Cara psikoterapi reconstructive :
Psikoanalisa Freud
Psikoanalisa non Freud
psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa

Sumber :
http://www.slideshare.net/iebeiyan/45620167-psikoterapisuportif
http://rinisuryaningputrisetyawati.blogspot.com/2011/04/reconstructive-therapy.html
http://rinisuryaningputrisetyawati.blogspot.com/2011/04/reeducative-therapy.html
http://www.scribd.com/doc/55373848/27/Psikoterapi-Reedukatif
http://www.scribd.com/doc/55373848/28/Psikoterapi-Rekonstruktif
staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar