3 Jurnal Psikologi
tentang faktor-faktor prestasi akademik yang berhubungan dengan Teknologi
dan Informasi
Pendidikan,
pembelajaran, bahkan permainan anak-anak pada zaman sekarang sangat dipengaruhi
oleh teknologi Internet. Dari tiga jurnal yang saya baca bahwa komputer dapat
membantu pembelajaran untuk siswa, semakin banyak layanan yang tersedia maka
semakin banyak sumber informasi yang didapatkan.
Komputer memberikan layanan sebagai seorang tutor bagi
seorang siswa dari pada seorang instruktur dari suatu kelompok siswa, dalam
pembelajaran berbantuan komputer terjadi komunikasi dua arah secara intensif
antara siswa dan sistem komputer.
Selain computer masih ada alat yang bisa membantu
dalam proses belajar siswa salah satunya adalah OHP. Berdasarkan penelitian
juga penggunaan alat bantu mengajar seperti OHP dan proyektor juga dapat
meningkatkan prestasi belajar dibandingkan tidak menggunakan alat bantu
pembelajaran sama sekali.
Didalam jurnal tersebut di
jelaskan faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
a) Faktor
internal
1. Intelegensi
Tingkat intelegensi seseorang dapat dengan mudah dilihat dari prestasi belajarnya di sekolah atau universitas di semua mata pelajaran. Bagi para peserta didik yang memiliki intelegensi tinggi sangat diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki intelegensi kurang. Tetapi faktor ini bkan berarti sebagai faktor penentu karena masih ada lagi banyak faktor yang mempengaruhi.
Tingkat intelegensi seseorang dapat dengan mudah dilihat dari prestasi belajarnya di sekolah atau universitas di semua mata pelajaran. Bagi para peserta didik yang memiliki intelegensi tinggi sangat diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki intelegensi kurang. Tetapi faktor ini bkan berarti sebagai faktor penentu karena masih ada lagi banyak faktor yang mempengaruhi.
2. Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak seseorang yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu dimana seseorang tersebut ingin mencapai tujuan. Motivasi ini sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu motivasi internal, motivasi eksternal, dan motivasi berprestasi.
Motivasi adalah daya penggerak seseorang yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu dimana seseorang tersebut ingin mencapai tujuan. Motivasi ini sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu motivasi internal, motivasi eksternal, dan motivasi berprestasi.
a) Motivasi Internal : motivasi dari dalam
diri sendiri dimana dia ingin mencapai sesuatu yang dia inginkan, biasa disebut
dengan “niat”
b) Motivasi Eksternal : motivasi yang didapat
dari orang lain seperti halnya pujian, atau pemberian
hadiah atas kesuksesannya.
c) Motivasi berprestrasi : dimana seseorang
memiliki keinginan bejuang untuk sukses dan memilih kegiatan yang berorientasi
sukses. Motivasi ini tidak jauh berbeda dengan motivasi internal.
3. Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik yang dinamis seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri dan menjadi bagian tersendiri dalam lingkungannya. Kepribadian ini dapat berubah dan diwujudkan dengan tingkah laku.
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik yang dinamis seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri dan menjadi bagian tersendiri dalam lingkungannya. Kepribadian ini dapat berubah dan diwujudkan dengan tingkah laku.
b) Faktor Eksternal
yaitu faktor dari
luar diri siswa, yang meliputi kondisi lingkungan sosial dan non-sosial.
Karakteristik kesepian adalah
Fromm-Reichman, Lopata, dan Young (dalam Yuniarti, 2002) menyebutkan
karakteritik kesepian adalah sebagai berikut: tidak terpenuhinya kebutuhan akan
keakraban, hasil persepsi dan evaluasi hubungan sosial yang kurang memuaskan,
kurang adanya reinforcement sosial.
Jurnal tersebut mengungkapkan
Tidak ada hubungan yang signifikan antara kesepian dengan prestasi belajar
mahasiswa. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecenderungan internet addiction
disorder dengan prestasi belajar mahasiswa. Tidak ada hubungan yang signifikan
antara kesepian dengan kecenderungan internet addiction disorder pada mahasiswa.
Tidak ada peranan kesepian dan kecenderungan internet addiction disorder yang
signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa, Penelitian ini menemukan bahwa
variabel kesepian dan kecenderungan internet addiction disorder secara
bersama-sama hanya memiliki peranan sebesar 4,20% terhadap prestasi belajar
mahasiswa.
Kesimpulannya adalah
perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Teknologi informasi adalah media belajar yang relevan. Tidak hanya itu,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian dan pengaplikasian teknologi
informasi terhadap proses belajar siswa sangat membantu siswa dalam memproses
materi yang di berikan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Sumber :
http://eprints.uny.ac.id/8772/3/bab%202%20-%2008402244010.pdf