Agata Meida. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Manfaat & Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional



A.   Manfaat struktur fungsional dan struktur divisional

            1)      Struktur organisasi fungsional ini mempunyai  beberapa kelebihan, antara lain:
        • Efisiensi melalui spesialisasi
        • Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
        • Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
        • Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
           2)      Adapun kelebihan dari struktur organisasi divisional antara lain:
      • Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
      • Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
      • Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
      • Kesempatan karir lebih terbuka

B. Kerugian struktur fungsional dan struktur divisional           
           1.      Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
      • Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
      • Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
      • Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
      • Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
           2.      Sedangkan kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:
      • Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional
      • Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
      • Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

Daftar Pustaka:
Dr. Mahmuh M, hanafi, MBA. 2003. Mangemen Edisi Revisi. Yogyakarta: Akademi Managemen Perusahaan YKPN
Handoko, T.Hani. 2009. Manajemen.Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Samuel C. Certo & J.Paul Peter. Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat Dan Jenis - jenis Perencanaan

Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
·         Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
·         Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
·         Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
·         Standar pelaksanaan dan pengawasan,
·         Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
·         Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
·         Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
·         Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
·         Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
·         Menghemat waktu, usaha dan dana.

Jenis – jenis perencanaan

Misi atau Maksud (Mission atau Purpose) menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
Tujuan merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan rencananumum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
Kebijakan merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara berpikirnya).
Prosedur merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
Program merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang   harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.



             Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen
                    Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
  •     Organisasi Formal  
     Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan  hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
  •         Organisasi Informal
Organisasi informal  adalah   kumpulan dari dua orang   atau lebih yang  telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame - rame dengan teman, dan lain-lain.


Sumber :
Husaini Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
T. Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984).
Manulang,M.2012.Dasar – dasar Manajemen.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perencanaan



Apa itu Perencanaan? 

Perencanaan (Planning) merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi (program), taktik (cara melaksanakan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan). Oleh karena itu, pengertian perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Perencanaan memberikan informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif. Suatu rencana yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dulu.

Berikut ini Pengertian Perencanaan yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
  • Douglas: Perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.
  • Alexander: Perencanaan adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukakan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 
  • Steiner: Perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.
Langkah-langkah dalam perencanaan, dimana secara garis besarnya terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan untuk semua tipe jenajang organisasi/ lembaga/ institusi. Langkah-langkahnya antara lain adalah :

Menetapkan sasaran : Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan sega sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untu membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahuan kedepan.

Merumuskan Posisi Organisasi : Posisi organisasi saat ini diman pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistic organisasi saat ini.

Mengidentifikasi berbagai faktor : Mengetahui factor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui factor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Diakui mengetahui lebih mudah keadaan yang terjadi saat ini dibandingkan meramal peluang yang akan didapat di masa yang akan datang. Dan unsure utama dalam perencanaan yang paling sulit adalah melihat kedepan. Namun biarbagaimanapun harus ditunjang dengan sikap optimis.

Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran : Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.

Namanya juga rencana, namanya juga perencanaan. Segala sesuatu bisa saja terjadi sehingga apa yang telah kita rencanakan menjadi terkendala oleh beberapa faktor x, namun kita harus optimis dan berusaha untuk mewujudkan apa yang kita rencanakan adalah untuk sebuah keberhasilan. Ada sebentuk kepuasan batin jika apa yang telah kita rencanakan akan berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan.

Namun jika perencanaan kita menemui beberapa faktor kendala, kita juga harus optimis, biar bagaimana pun pepatah "biar tidak tepat sasaran, namun tidak melenceng terlalu jauh", artinya jangan sampai benar-benar keluar dari jalur perencanaan, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok, lusa dan seterusnya. Namun perencanaan mutlak kiranya diperlukan.

Tidak Cuma untuk lembaga, pribadi pun kiranya multak membuat rencana. Nah, apa kira-kira rencana rekan-rekan pembaca? Kalimat terakhir dari saya untuk kita semua sebagai penutup akhir tulisan ini adalah semoga apa yang kira rencanakan untuk kedepan nantinya akan berjalan sesuai dengan keinginan (rencana) dengan tanpa mengalami kendala berarti dan kalaupun perlu semuanya mesti berjalan dengan lancar. 

Contoh Kasus :

Perencanaan Usaha Catering

Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel danefisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilihuntuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dantenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis katering makanan..Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahuiadalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Kita juga harus mampu menganalisakeunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaingdengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas.Untuk itu kita harus membuat perencanaan yaitu dilihat dari beberapa aspek, seperti aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek operasional, dan aspek keuangan

Target PasarTarget pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dantenaga,yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelazimanbahwa usaha katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabilatelah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaankatering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalahpemasaran, keuangan dan administrasi.

 Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal. Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 5 orang3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutantenaga kerja apabila membutuhkan.
                                                                  
Mengetahui factor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui factor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat usaha catring untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.




Daftar Pustaka :

Alam S. 2006. EKONOMI Jilid 3: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Stephen P Robbins & Mary Coulter, Manajemen, Jakarta, Indeks Group Garamedia. 2004
Suandy, Erly, 2003, Perencanaan Pajak, Edisi Revisi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Handoko, T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manajemen Dan Kepemimpinan


Apa itu Manajemen ?


Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur". Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Secara Etimologi kata Manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan", terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu :
  1. Perencanaan (planning)
  2. Pengorganisasian (organizing)
  3. Pengarahan (directing

Apa itu Kepemimpinan ?
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran atau instruksi. 

Macam – Macam Gaya Kepemimpinan :

Gaya kepemimpinan otoriter atau otokrasi, artinya sangat memaksakan kehendak kekuasaannya kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan demokratis, artinya bersikap tengah antara memaksakakan kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan laissez fasif, yakni sikap membebaskan bawahan.
Gaya kepemimpinan situasional, yakni suatu sikap yang lebih melihat situasi: kapan harus bersikap memaksa, kapan harus moderat, dan pada situasi apa pula pemimpin harus memberikan keleluasaan pada bawahan.
Contoh Kasus Kepemimpinan dalam Organisasi :
Seorang kepala sekolah swasta unggulan di kota Jakarta. Sekolah yang dipimpinnya ini sangat progresif. Antusias masyarakatpun sangat besar untuk memasukan anaknya ke sekolah tersebut. Sang kepala sekolah adalah tipe orang yang sangat bersemangat untuk terus belajar tentang manajemen sekolah dan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Segala informasi yang ia dapatkan baik dari hasil mengikuti seminar, workshop, studi banding maupun saran2 dari orang yang dinaggap sukses dalam memimpin sekolah telah diterapkan. Namun Ketika melakukan evaluasi terhadap kinerja sekolahnya ia mendapatkan informasi bahwa guru-guru merasa beban kerjanya terlalu berat dikarenakan kebijakan yang dibuat oleh manajemen
Pertanyaan kasus : 
1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh kepala sekolah ? Saran apa yang anda akan  diberikan kepada kepala sekolah sekolah tersebut ?

Jawab :
1. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah adalah gaya kepemimpinan otoriter, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut.
Saran yang saya berikan  adalah, seharusnya kepala sekolah merapatkan semua guru, membicarakan bagaimana sistem pembelajaran yang akan diberikan dan kesanggupan dari pada semua guru untuk menjadikan sekolah yang lebih unggul.

Sumber :

Wirawan, Sarlito. (2005).Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi    Terapan).Jakarta :Balai Pustaka.
Herjanto, Eddy. 2004.  Manajemen Produksi dan Operasi, Grasindo, Jakarta          
Karjadi, M. 1981.  Kepemimpinan (leadership). Pelita, Bogor.
Kartono, Kartini. 2001. Pemimpinan dan Kepemimpinan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS