Dulu kita tak pernah kenal, hanya
melihat dan memandang dari kejauhan. Dulu tak pernah ada bayangan bahwa kita
bisa saling mengenal. Yaa entah apa yang mebuat kita bisa saling mendekat. Aku
tak menyangka kesan pertama bahwa aku tidak menyukainya membawa kita semakin
dekat. Aku mencoba membuang rasa tidak suka ku untuk bisa mencoba lebih
mengenal dan memahaminya.
Yaa setiap hari kita saling membuat
pembicaraan. Setiap hari kita bercerita pengalaman kita masing – masing. Entah
mengapa ternyata kita sangat seru diwaktu bersama, seakaan mempunyai dunia
sendiri. Ada saja bahan pembicaraan kita. Ternyata kesan pertama kini sudah
mulai berubah. Seiring waktu kami semakin dekat. Aku mempercayainya dan dia pun
begitu kepada ku.
Ya semula hanya dari mata yang
saling memandang, lalu mulai saling berbicara, dan kini kita mulai mencoba hal
baru. Yaitu jalan bersama, tak disangka awal kesan pertama kita jalan sangat
menyengangkan. Kita mencoba melihat indahnya Jakarta, saling tertawa melepas
penat yang ada. Sungguh hal yang bahagia diwaktu kita bisa memiliki teman
dekat. Kesan bersama itu membuat kita memikirkan akan ada jalan – jalan bersama
berikutnya. Aaa sungguh sangat senang bisa berkenalan dengannya. Namun setelah
cukup lama, Entah mengapa semua rasa semakin berubah, aku semakin terus
menggaguminya, rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.
Tak terasa tahun terus berganti,
artinya kedekatan kita sudah cukup lama kita jalani. Semakin banyak kenangan
yang sudah kita lalui bersama. Bahagia rasanya bisa mengenalnya, tapi dibalik kebahagian itu kita pun sering berselih,
berbeda pendapat, yang membuat kita saling cuek. Aku banyak belajar sekali dari
dia, belajar bagaimana menjalin hubungan yang baik, bagaimana bersikap dewasa,
dan yang terakhir bagaimana bisa belajar memaafkan. Aaa entahlah rasanya dia
sudah sangat terekam dihidup ku, sampai sehari saja tak ada kabar, rasanya ada
yang berbeda.
Tapi hari ini semua mulai
berubah, semua sangat berbeda. Tak seperti biasanya sekali hal ini. Aku selalu
takut diwaktu dia berubah. Ketakutan itu membuat pemikiran ku bercabang –
cabang. Yaa hari terus berganti, dan dia semakin menunjukan perubahan itu. Aku bertanya
– tanya mengapa dia berubah ? Ya setelah sekian lama aku mencoba memahaminya,
kini aku tau apa alasan yang membuatnya kini tak seperti dulu. Bahwa dia
menemukan sosok yang baru hadir dihidupnya. Dia menceritakan bahwa dia menyukai
sosok yang baru dihidupnya.
Aku... aku... aku... tak dapat berucap kata apapun.
Bahwa aku tak mampu mengungkapkan bagaimana bahagianya aku bisa mengenalnya,
dan saat ini betapa aku sedih dengan kata – katanya saat ini. Aku tidak bisa
mengungkapkan banyak hal bahwa aku kecewa dengan dia, aku sangat sakit. Dan aku
hanya bisa mencurahkan lewat selembar kertas ini, agar aku sedikit lega dengan
tidak memendam kekecewaan itu. Dan aku belajar lagi, bahwa mereka yang bilang
mencintai, menyayangi kita, tidak selamanya membuat kita terus tersenyum, namun
terkadang merekalah yang membuat luka sangat besar. Sangat sakitlah rasanya,
namun hal itu membuat kita jauh lebih dewasa. Dan aku hamya bisa berkata,
terima kasih sudah membuat aku dapat memahami sifat – sifat mu.
- Hanya ngarang aja :D