Agata Meida. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Menjaga sebuah Komitmen



Malam ini kembali  lagi nulis blog, karna masa masanya dateng lagi. Dimana sebuah kata kata yang mampu mengekspresikan sebuah perasaan.
Ini adalah hasil curhatan seseorang, dishare supaya jadi pembelajaran buat kita semua yang sedang belajar mengalah, demi sebuah komitmen yang dibangun bersama. Dan tidak ada pihak-pihak yang terugikan dari sharingnya yang dishare. Semoga bermanfaat dan sama-sama semakin kuat menjalani komitmen dengan siapa pun.


Malam ini kembali pikiran ku dibuat berlari-lari. Berlari didalam sebuah pusat pemikiran. Aku tidak tau harus berkata apa, lama rasanya aku tidak merasakan hal seperti ini. Aku mencoba menenangkan pikiran ku, agar tidak berpusat pada sebuah masalah yang tak aku tau apa penyebabnya. Ya jiwa manusia itu harus dibangun dengan pondasi yang kuat. Seperti rumah saja, tidak pernah tau kapan badai datang, kapan angin ribut bisa mengahncurkan sebuah rumah. Jika dibangun diatas pondasi yang baik, maka rumah tidak akan hancur begitu saja. Sama dengan jiwa ini, kapan masalah datang kita tidak tau.

Komitmen, ya kata-kata ini memiliki arti yang cukup berat. Dimana diri kita memiliki janji atau ikatan dengan orang lain. Hari ini saya ingin mengingat kembali masa-masa yang mungkin sudah cukup lama tidak saya pikirkan sedetails dan sedalam ini.
Delapan tahun lalu, saya ingat sekali sosok orang yang selalu datang untuk mengisi hari-hari saya dengan sejuta tawa. Selalu memberi perhatian lebih dibandingkan orang lain, menjadi pendukung yang paling semangat diantara banyaknya pendukung, bahkan menjadi orang yang dengan penuh kerja keras merebut hati saya. Perhatiannya tak pernah luput membuat saya bahagia. Sampai akhirnya saya memberikan hati saya untuknya.

Kalo diingat lagi sampai sekarang, masih belum menyangka bahagia saat itu sudah delapan tahun yang lalu. Delapan tahun banyak sekali hal yang dilakukan, mulai dari jalan kaki buat saling ketemu, naik angkot bareng-bareng karna belum punya kendaraan pribadi, nyari tempat makan yang murah meriah dipinggir jalan karna belum punya uang penghasilan sendiri, sampai akhirnya perlahan bisa naik kendaraan pribadi sendiri, jalan ke moll karna uda punya sedikit uang pemasukan. Aaa intinya delapan tahun banyak hal yang sudah sama- sama menjadi pembelajaran buat saya. Kekurangan saya, lebihnya dia. Kelebihan saya, kurangya dia. Bener-bener belajar saling melengkapi sekali. Malam ini rasanya rindu banget sama dia, pingin banget ngelus palanya, rambutnya yang tebal, cubit-cubit tangannya yang membel. Entah kenapa semenjak anniversary ke delapan tahun saya semakin mengasihi dia. Tapi hal-hal seperti ini kembali muncul, saya kira sudah lewat masa lima tahun lalu, dan tidak ada hal seperti ini lagi. Perasaan seperti ini lagi itu yang saya maksud adalah, dimana dalam menjalin sebuah hubungan ada masa berlawanan. Di waktu kita semakin mengasihi pasangan kita, justru pasangan kita mengalami perasaan yang datar. Intinya perasaan yang biasa-biasa ajalah kalo dibilang. Bahkan bisa jadi jenuh karna terlalu datarnya. Tapi saya mau mencoba memahami bahwa kejenuhan itu hal yang wajar dalam sebuah hubungan yang sudah cukup lama.

Tapi saya tidak bisa membohongi perasaan saya sendiri, disatu sisi saya belajar memahami, disisi lain saya sangat terasingkan dengan setiap perubahannya. Perlakuannya yang sama sekali tidak membuat saya seperti wanita yang didambakan selama delapan tahun ini. Malam ini perasaan saya, naluri saya berkata ada sesuatu  yang tidak biasanya. Entah ikatan batin atau apa namanya tapi ini benar saya rasakan.
Saya mencoba berpikir positif, belajar mengalah meski berat rasanya. Sulit rasanya menerima kebenaran akan naluri yang saya rasakan pada kekasih saya. Saya kembali merenungi banyak hal didalam diri saya, dimana sisi kurang saya dan kesalahan saya sehingga mampu membuatnya melakukan hal ini. Hal yang sungguh membuat saya tidak mampu berkata, tapi hati saya sudah sangat teriris dengan setiap perlakuan yang dia lakukan dibalik ketidaktahuan saya.
Beberapa hari ini saya tidak pernah tau kabar dan kegiatan yang dilakukan setiap hari, saya pun tidak dapat berkomunikasi secara baik karna alasannya yang tidak ingin diganggu sementara waktu ini. Hati saya menangis, saya tidak bisa mengatakan banyak hal. Saya tidak tahu kapan dia mengerti bahwa wanita yang selama ini bersamanya terluka. Tertutupkah hatinya dengan kebahagian yang dia rasakan sekarang? Sampai tidak mampu melihat ada yang membutuhkan sebuah kepastian. Saya tidak bisa menyebutkan kesalahannya, tapi semoga dia sadar dan tau bahwa naluri ini membawa saya tau apa yang dilakukan tanpa saya melihat. Dan dengan sendirinya buktinya sudah saya dapat.
Dibalik itu semua, hanya satu yang aku selipkan dan aku lakukan yaitu DOA. Aku percaya akan kekuatan doa. Aku tak mampu menyembukan luka ku sendiri, aku tak mampu membuka pemikiran orang yang sedang hanyut dalam kebahagian yang salah, aku tidak mampu membawa hubungan ku kembali baik selain dari pada doa yang aku lakukan. Dan biarlah setiap doa yang terucap, air mata yang jatuh tersembunyi, menjawab kekuatan doa itu sendiri sebagai jawaban dari semua permasalahan.
Semoga bermanfaat, dan kita semua bisa menyadari kesalahan kita secara cepat tanpa harus membuat orang lain terluka lebih lama. Jangan ragu untuk mengalah, karna selalu ada hasil yang baik dari apa yang kita lakukan baik. Gbu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS