A.
Definisi komunikasi
Definisi
komunikasi menurut West dan Turner, adalah Communication is a social process in
which individuals employ symbols to establish and interpret meaning in their
environment. (West and Turner 2007;5) Berdasarkan definisi West dan Turner
diatas penulis menyimpulkan pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak mungkin hidup tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Adanya interaksi
antar sesama manusia dan fakta bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang terus
menerus dan tidak ada akhirnya menandakan komunikasi memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.
Komunikasi
pada hakikatnya adalah sebuah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan. Menurut Onong Uchjana Effendi, pesan komunikasi terdiri dari dua
aspek, pertama isi pesan (the content of the message) lalu kedua, lambang
(symbol). Tujuan dari komunikasi itu sendiri yaitu, mengubah sikap, mengubah
opini, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat. Dalam perkembangannya,
komunikasi juga memiliki fungsi tersendiri yaitu to inform, to educate, to
entertain, dan to influence.
B.
proses komunikasi
Proses
komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,
sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antar komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang
efektf (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi banyak
melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi
antar manusia dan ada penyampaian pesanuntuk mewujudkan motif komunikasi.
C.
Hambatan komunikasi
Di
dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus
Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu
adalah (1992,p.10-11) :
1. Status
effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun
perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut
mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic
Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat
untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran
komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis
ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat
menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran
(misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi
(miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran
seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi
keledai dan lain-lain.
3. Perceptual
distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan
persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural
Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan
bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda
di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya
tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis
makanan berupa sup.
5. Physical
Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses
berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan,
suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor
choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone
yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada
pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak
dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No
Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver
tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah
komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan
suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan
tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain
tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
D.
Definisi Komunikasi Interpersonal
Efektif
Komunikasi
organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
(Everet M. Rogers)
· Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen
mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur
formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert Bonnington)
· Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari suatu
organisasi. (Wiryanto, 2005)
E. Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang
mencakup componential & situational
Komunikasi
dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam
suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara
atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward
communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral
communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau
transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi,
kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain.
Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan
perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses
berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim,
kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh
penerima.
Adapun
komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian
yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi
dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian
pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua
orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung
disekitarnya.
Daftar
Pustaka
Siagian, Sondang P. 2003. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Abizar. 2008. Interaksi Komunikasi dan Pendidikan. Padang : UNP Press
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Nuraida Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta : Kanisius
Sukoco. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga
Abizar. 2008. Interaksi Komunikasi dan Pendidikan. Padang : UNP Press
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Nuraida Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta : Kanisius
Sukoco. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar