Apa itu Manajemen ?
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur". Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Secara Etimologi kata Manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan", terutama dalam
konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang
berarti "tangan". Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Fungsi manajemen adalah
elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen
yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis
Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,
mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi tiga, yaitu :
- Perencanaan (planning)
- Pengorganisasian (organizing)
- Pengarahan (directing)
Apa itu Kepemimpinan ?
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara
alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja"
dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau
praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya
memberikan pengajaran atau instruksi.
Macam – Macam Gaya Kepemimpinan :
Gaya kepemimpinan otoriter atau
otokrasi, artinya sangat memaksakan
kehendak kekuasaannya kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan demokratis, artinya bersikap tengah antara memaksakakan
kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan laissez fasif, yakni sikap membebaskan bawahan.
Gaya kepemimpinan situasional, yakni suatu sikap yang lebih melihat situasi:
kapan harus bersikap memaksa, kapan harus moderat, dan pada situasi apa pula
pemimpin harus memberikan keleluasaan pada bawahan.
Contoh Kasus Kepemimpinan dalam Organisasi :
Seorang
kepala sekolah swasta unggulan di kota Jakarta. Sekolah yang dipimpinnya ini
sangat progresif. Antusias masyarakatpun
sangat besar untuk memasukan anaknya ke sekolah tersebut. Sang kepala sekolah
adalah tipe orang yang sangat bersemangat untuk terus belajar tentang manajemen
sekolah dan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Segala informasi yang
ia dapatkan baik dari hasil mengikuti seminar, workshop, studi banding maupun
saran2 dari orang yang dinaggap sukses dalam memimpin sekolah telah diterapkan.
Namun Ketika melakukan evaluasi terhadap kinerja sekolahnya ia mendapatkan
informasi bahwa guru-guru merasa beban kerjanya terlalu berat dikarenakan
kebijakan yang dibuat oleh manajemen.
Pertanyaan kasus
:
1. Gaya
kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh kepala sekolah ? Saran
apa yang anda akan diberikan kepada
kepala sekolah sekolah tersebut ?
Jawab :
1. Gaya
kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah adalah gaya
kepemimpinan otoriter, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya
kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan.
Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk
mencapai sasaran tersebut.
Saran yang saya berikan adalah, seharusnya
kepala sekolah merapatkan semua guru, membicarakan bagaimana sistem pembelajaran
yang akan diberikan dan kesanggupan dari pada semua guru untuk menjadikan
sekolah yang lebih unggul.
Sumber :
Sumber :
Wirawan, Sarlito. (2005).Psikologi
Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan).Jakarta
:Balai Pustaka.
Herjanto, Eddy. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi,
Grasindo, Jakarta
Karjadi, M. 1981. Kepemimpinan
(leadership). Pelita, Bogor.
Kartono, Kartini. 2001. Pemimpinan
dan Kepemimpinan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar