Malam ini
kembali lagi nulis blog, karna masa masanya dateng lagi. Dimana sebuah kata
kata yang mampu mengekspresikan sebuah perasaan.
Ini adalah hasil curhatan
seseorang, dishare supaya jadi pembelajaran buat kita semua yang sedang belajar
mengalah, demi sebuah komitmen yang dibangun bersama. Dan tidak ada pihak-pihak
yang terugikan dari sharingnya yang dishare. Semoga bermanfaat dan sama-sama
semakin kuat menjalani komitmen dengan siapa pun.
Malam ini kembali pikiran ku dibuat berlari-lari. Berlari didalam sebuah pusat pemikiran. Aku tidak tau harus berkata apa, lama rasanya aku tidak merasakan hal seperti ini. Aku mencoba menenangkan pikiran ku, agar tidak berpusat pada sebuah masalah yang tak aku tau apa penyebabnya. Ya jiwa manusia itu harus dibangun dengan pondasi yang kuat. Seperti rumah saja, tidak pernah tau kapan badai datang, kapan angin ribut bisa mengahncurkan sebuah rumah. Jika dibangun diatas pondasi yang baik, maka rumah tidak akan hancur begitu saja. Sama dengan jiwa ini, kapan masalah datang kita tidak tau.
Komitmen, ya kata-kata
ini memiliki arti yang cukup berat. Dimana diri kita memiliki janji atau ikatan
dengan orang lain. Hari ini saya ingin mengingat kembali masa-masa yang mungkin
sudah cukup lama tidak saya pikirkan sedetails dan sedalam ini.
Delapan tahun lalu,
saya ingat sekali sosok orang yang selalu datang untuk mengisi hari-hari saya
dengan sejuta tawa. Selalu memberi perhatian lebih dibandingkan orang lain,
menjadi pendukung yang paling semangat diantara banyaknya pendukung, bahkan
menjadi orang yang dengan penuh kerja keras merebut hati saya. Perhatiannya tak
pernah luput membuat saya bahagia. Sampai akhirnya saya memberikan hati saya
untuknya.
Kalo diingat lagi
sampai sekarang, masih belum menyangka bahagia saat itu sudah delapan tahun
yang lalu. Delapan tahun banyak sekali hal yang dilakukan, mulai dari jalan
kaki buat saling ketemu, naik angkot bareng-bareng karna belum punya kendaraan
pribadi, nyari tempat makan yang murah meriah dipinggir jalan karna belum punya
uang penghasilan sendiri, sampai akhirnya perlahan bisa naik kendaraan pribadi
sendiri, jalan ke moll karna uda punya sedikit uang pemasukan. Aaa intinya delapan
tahun banyak hal yang sudah sama- sama menjadi pembelajaran buat saya.
Kekurangan saya, lebihnya dia. Kelebihan saya, kurangya dia. Bener-bener
belajar saling melengkapi sekali. Malam ini rasanya rindu banget sama dia,
pingin banget ngelus palanya, rambutnya yang tebal, cubit-cubit tangannya yang
membel. Entah kenapa semenjak anniversary ke delapan tahun saya semakin
mengasihi dia. Tapi hal-hal seperti ini kembali muncul, saya kira sudah lewat
masa lima tahun lalu, dan tidak ada hal seperti ini lagi. Perasaan seperti ini
lagi itu yang saya maksud adalah, dimana dalam menjalin sebuah hubungan ada
masa berlawanan. Di waktu kita semakin mengasihi pasangan kita, justru pasangan
kita mengalami perasaan yang datar. Intinya perasaan yang biasa-biasa ajalah
kalo dibilang. Bahkan bisa jadi jenuh karna terlalu datarnya. Tapi saya mau
mencoba memahami bahwa kejenuhan itu hal yang wajar dalam sebuah hubungan yang
sudah cukup lama.
Tapi saya tidak bisa membohongi
perasaan saya sendiri, disatu sisi saya belajar memahami, disisi lain saya
sangat terasingkan dengan setiap perubahannya. Perlakuannya yang sama sekali
tidak membuat saya seperti wanita yang didambakan selama delapan tahun ini. Malam
ini perasaan saya, naluri saya berkata ada sesuatu yang tidak biasanya. Entah ikatan batin atau
apa namanya tapi ini benar saya rasakan.
Saya mencoba berpikir positif, belajar
mengalah meski berat rasanya. Sulit rasanya menerima kebenaran akan naluri yang
saya rasakan pada kekasih saya. Saya kembali merenungi banyak hal didalam diri
saya, dimana sisi kurang saya dan kesalahan saya sehingga mampu membuatnya
melakukan hal ini. Hal yang sungguh membuat saya tidak mampu berkata, tapi hati
saya sudah sangat teriris dengan setiap perlakuan yang dia lakukan dibalik
ketidaktahuan saya.
Beberapa hari ini saya tidak pernah
tau kabar dan kegiatan yang dilakukan setiap hari, saya pun tidak dapat
berkomunikasi secara baik karna alasannya yang tidak ingin diganggu sementara
waktu ini. Hati saya menangis, saya tidak bisa mengatakan banyak hal. Saya tidak
tahu kapan dia mengerti bahwa wanita yang selama ini bersamanya terluka. Tertutupkah
hatinya dengan kebahagian yang dia rasakan sekarang? Sampai tidak mampu melihat
ada yang membutuhkan sebuah kepastian. Saya tidak bisa menyebutkan
kesalahannya, tapi semoga dia sadar dan tau bahwa naluri ini membawa saya tau
apa yang dilakukan tanpa saya melihat. Dan dengan sendirinya buktinya sudah
saya dapat.
Dibalik itu semua, hanya satu yang aku
selipkan dan aku lakukan yaitu DOA. Aku percaya akan kekuatan doa. Aku tak
mampu menyembukan luka ku sendiri, aku tak mampu membuka pemikiran orang yang
sedang hanyut dalam kebahagian yang salah, aku tidak mampu membawa hubungan ku
kembali baik selain dari pada doa yang aku lakukan. Dan biarlah setiap doa yang
terucap, air mata yang jatuh tersembunyi, menjawab kekuatan doa itu sendiri
sebagai jawaban dari semua permasalahan.
Semoga bermanfaat, dan kita semua bisa
menyadari kesalahan kita secara cepat tanpa harus membuat orang lain terluka
lebih lama. Jangan ragu untuk mengalah, karna selalu ada hasil yang baik dari apa yang kita lakukan baik. Gbu
3 komentar:
Hmmm cukup dalam yeee...HAHAHA
Berdoa dan tetap semangat mungkin itu hanya sebuah siklus
Dan aku sangat memegang teguh komitmen menjagamu sampai selamanya.
Blue Titanium - Home - TI-7
Blue Titanium · The stainless steel exterior ceramic vs titanium flat iron plate citizen super titanium armor measures 4 inches long · The titanium watch band shape of the stainless steel titanium meaning plate consists of titanium rings the $3.99 · Out of stock
Posting Komentar